Rabu, 13 April 2011

Ketika Mencintai Seseorang Melebihi Kecintaannya kepada Allah

Apakah anda salah satu yang sedang patah hati atau merasa disakiti oleh sang kekasih?
ini bisa menjadi salah satu obat penyejuk bagi diri anda...

Di zaman modern seperti ini masalah percintaan menjadi masalah yang amat serius. bahkan tidak jarang gara-gara masalah percintaan seseorang menjadi lupa diri karenanya.
"Aku tidak bisa hidup tanpamu". ungkapan ini pasti tidak asing di telinga anda sekalian, benar bukan?
sebagai makhluk Allah yang di beri akal hendaknya kita bisa berpikir dengan jernih, bukankan ini salah satu bentuk bisikan dan godaan syaitan untuk lupa kepada Allah dan menjadikan manusia sebagai sekutunya....
seseorang akan mudah terprofokasi, jika jiwa dan berprasaanya mudah di permainkan. ketika jiwa telah mudah dipermainkan, maka jiwa itu akan mudah tersakiti. karena apa yang dilakukannya tidak ikhlas atas kemauannya sendiri.

ketika seseoarang telah jauh dari ajaran agama, maka seseorang itu seolah menjadi buta...
Ketika iman tak lagi menghiasi diri seseorang, maka hauslah seluruh jiwa manusia...

pada hakikatnya mencintai seseorang sama saja mencintai keduniawian dan ketika seseorang sudah mencintai dunia, maka batinnya akan selalu merasa kurang, tidak puas dan tidak akan pernah bersyukur...

segala makhkuk tuhan dan semua orang yang kita cinta seperti ayah,ibu, kakak, adik, kakek, nenek, dan semua anggota family tercinta kita adalah milik Allah dan titipan Allah. maka... semuanya juga akan kembali kepada Allah..
segala yang dititipi pasti suatu hari akan diminta kembali...
beitu juga akan titipan Allah...

Ketika semisal Ibu kita pergi meninggalkan kita, maka kita tidak berhak menahannya kepergiannya, karena sang ibu juga mempunyai tugas dan tanggunggung jawab atas eksistensinya di dunia kepada sang Khalik. ini sudah menjadi hukum alam. ada kehidupan maka ada juga kematian. ini adalah adil karena Allah selalu menciptakan selalu berpasang-pasangan dan memprtimbangkan keseimbangan alam...

Kepergian seseorang yang kita cintai merupakan salah satu batu loncatan untuk menambah keimanan seseorang. sekaligus sebagai bukti seberapa dalam kita mencintai tuhannya... atau malah mencintai sesama makhluk melebihi kecintaannya kepada Allah... "Astaghfirullah" beristighfarlah jika ini yang terjadi. Malulah kita...... adanya kita karena adanya sang khalik dan adanya seseorang yang kita cintai juga karena adanya sang khalik.
saya mengira berpacaran merupakan salah satu faktor yang menjadikan islam lumpuh. islam tak mampu lagi menunjukan kehebatannya seperti masa kejayaannya di karenakan para remaja muslim sibuk memikirkan perasaanya masing-masing. mereka malas berkarya karena patah hati, putus cinta, dan di hianati.
bukankan masih ada hal yang lebih penting untuk di pikirkan?
bukankah muslim yang satu dengan muslim yang lainnya bagaikan satu bangunan yang saling mengokohkan?
sebagai generasi muslim, apakah tidak terbersit dalam diri anda sekiranya karya anda akan di nikmati oleh seluruh dunia... jadi ayo ciptakan karyamu...

Minggu, 10 April 2011

Sekilas Cerita Di balik ke Egoisan

Ini adalah sebuah kisah tentang kesalahpahaman..

selama ini aku selalu berperasangka buruk kepada kedua kakaku, aku merasa mereka sangat egois terhadapku. bahkan aku berpikir aku seperti tak punya kaka saja. mereka semua itu egois, tak pernah menanyakan akan kabarku...
akukan merindukan perhatian dari mereka..........


thursday....
adalah hari dimana aku terima telfon dari kaka pertamaku, dan ia telah membuatku tercengang.
sebelumnya kaka perempuanku yang menerima telfon darinya, dan aku mendengar sedikit perccakapan dari mereka yang membuat hatiku tidak tenang.
katanya,
" gimana jadi di amputasi"
"ga' kta dokter udah ga papa ko'"
"oh ya syukur klo begitu"
ada juga yang membuatku agak tersanjung dari kata-kata yang dilontarkan kaka perempuanku, ktanya,
"wah... mz, si Nok alim banget, pokoknya islami banget deh... masa aku di marahin gara-gara nonton Edward Kullen, tuh anaknya senyum-senyum lagi..."
dalam hati aku berkata, "hm... siapa yang marahin cuma mengingatkan doank ko... lagian kan yang di tonton banyak adegan ciumannya lagi, kan akunya geleh..."
terdengar kalau kaka pertama ku ingin bicara lewat telfon denganku.
pertama-tama ia menanyakan kabar dan keadaanku...
yach... aku baik-baik saja.
kaka bertanya kepadaku, apakah mba'yu sering nangis?.
aku jawab, ia masa nangis gara-gara cinta,. aku kan ga ngerti yang begituan. stiap x mba nangis aku bingung harus berbuat apa, ya.. maklum belum pernah jatuh cinta sihh....
terus kaka bilang ke aku, " he... dengerin maz baik-baik, kamu harus jaga perasaanya mba'yu mu... mba'yu mu itu pnya penyakit jantung".
aku pun terkaget bukan kepalang. bagaimana bisa? mba ga pernah cerita sama aku...
"yah untuk sementara mba'yu mu cuma percaya sama mz.."
"loh, ko gitu...."
ia pokoknya jangan bilang-bilang sama ayah sama mama'!
hatiku menjadi tidak karuan. dan aku tatap kaka perempuanku yang sedang tertidur, dalam batinku ada rasa bersalah yang amat. tapi aku juga tak tau karena apa? betapa egisnya diriku selama ini. betapa aku ingin memeluknya dengan erat, tapi ini bukan budaya yang ada dalam keluargaku. ada sedikit rasa gengsi di hati ku. kenapa bisa separah ini? ya Allah....

akupun tersentak,....
kaka melanjutkan percakapannya. akupun lanjutkan bincang-bincangku dengan kaka.
oia maz...., ngomong-ngomong siapa yang mau di amputasi?
hatiku pun berdebar-debar menanti jawaban darinya, aku berharap tidak seperti yang aku pikirkan. dan............. benar dugaanku.!
kaka bercerita kepada ku, sebulan yang lalu ia mendapat kecelakaan di tempat kerja. darah mengucur deras dari tangannya. sangat parah katanya,,,,
betapa aku tidak merasa ngeri mendengar pernyataan itu.
tapi syukurlah katanya sudah tidak apa...
dan lagi-lagi ia berpesan kepadaku untuk tidak menceritakan ini kepada ayah dan mama'.

akupun merenung sejenak dan akupun mulai bercerita kepada kaka, kalo tidak lama ini. aku bermimpi aneh tentangnya. kaka  di kubur dan aku menangis....
apakah ini adalah sebuah jawaban dari ketidak tenangnya hati ku selama ini.... ya Allah. apakah ikatan batin seorang saudara memang benar adanya................

aku sadar kalau kedua kaka ku mampunyai problemnya masing-masing, dibanding dengan keadaanku, aku sangat baik-baik saja.
ya Allah............. betapa aku lah yang Egois selama ini......