Minggu, 10 April 2011

Sekilas Cerita Di balik ke Egoisan

Ini adalah sebuah kisah tentang kesalahpahaman..

selama ini aku selalu berperasangka buruk kepada kedua kakaku, aku merasa mereka sangat egois terhadapku. bahkan aku berpikir aku seperti tak punya kaka saja. mereka semua itu egois, tak pernah menanyakan akan kabarku...
akukan merindukan perhatian dari mereka..........


thursday....
adalah hari dimana aku terima telfon dari kaka pertamaku, dan ia telah membuatku tercengang.
sebelumnya kaka perempuanku yang menerima telfon darinya, dan aku mendengar sedikit perccakapan dari mereka yang membuat hatiku tidak tenang.
katanya,
" gimana jadi di amputasi"
"ga' kta dokter udah ga papa ko'"
"oh ya syukur klo begitu"
ada juga yang membuatku agak tersanjung dari kata-kata yang dilontarkan kaka perempuanku, ktanya,
"wah... mz, si Nok alim banget, pokoknya islami banget deh... masa aku di marahin gara-gara nonton Edward Kullen, tuh anaknya senyum-senyum lagi..."
dalam hati aku berkata, "hm... siapa yang marahin cuma mengingatkan doank ko... lagian kan yang di tonton banyak adegan ciumannya lagi, kan akunya geleh..."
terdengar kalau kaka pertama ku ingin bicara lewat telfon denganku.
pertama-tama ia menanyakan kabar dan keadaanku...
yach... aku baik-baik saja.
kaka bertanya kepadaku, apakah mba'yu sering nangis?.
aku jawab, ia masa nangis gara-gara cinta,. aku kan ga ngerti yang begituan. stiap x mba nangis aku bingung harus berbuat apa, ya.. maklum belum pernah jatuh cinta sihh....
terus kaka bilang ke aku, " he... dengerin maz baik-baik, kamu harus jaga perasaanya mba'yu mu... mba'yu mu itu pnya penyakit jantung".
aku pun terkaget bukan kepalang. bagaimana bisa? mba ga pernah cerita sama aku...
"yah untuk sementara mba'yu mu cuma percaya sama mz.."
"loh, ko gitu...."
ia pokoknya jangan bilang-bilang sama ayah sama mama'!
hatiku menjadi tidak karuan. dan aku tatap kaka perempuanku yang sedang tertidur, dalam batinku ada rasa bersalah yang amat. tapi aku juga tak tau karena apa? betapa egisnya diriku selama ini. betapa aku ingin memeluknya dengan erat, tapi ini bukan budaya yang ada dalam keluargaku. ada sedikit rasa gengsi di hati ku. kenapa bisa separah ini? ya Allah....

akupun tersentak,....
kaka melanjutkan percakapannya. akupun lanjutkan bincang-bincangku dengan kaka.
oia maz...., ngomong-ngomong siapa yang mau di amputasi?
hatiku pun berdebar-debar menanti jawaban darinya, aku berharap tidak seperti yang aku pikirkan. dan............. benar dugaanku.!
kaka bercerita kepada ku, sebulan yang lalu ia mendapat kecelakaan di tempat kerja. darah mengucur deras dari tangannya. sangat parah katanya,,,,
betapa aku tidak merasa ngeri mendengar pernyataan itu.
tapi syukurlah katanya sudah tidak apa...
dan lagi-lagi ia berpesan kepadaku untuk tidak menceritakan ini kepada ayah dan mama'.

akupun merenung sejenak dan akupun mulai bercerita kepada kaka, kalo tidak lama ini. aku bermimpi aneh tentangnya. kaka  di kubur dan aku menangis....
apakah ini adalah sebuah jawaban dari ketidak tenangnya hati ku selama ini.... ya Allah. apakah ikatan batin seorang saudara memang benar adanya................

aku sadar kalau kedua kaka ku mampunyai problemnya masing-masing, dibanding dengan keadaanku, aku sangat baik-baik saja.
ya Allah............. betapa aku lah yang Egois selama ini......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar